Pensiunan dosen Kimia Unpad menjadi korban tabrak lari?
Baru saja saya membaca berita dari milis alumni Kimia Unpad. Salah satu teman mengabarkan bahwa Pak Muchlis ditemukan tewas di tepi jalan. Beliau diduga menjadi korban tabrak lari. Sedihnya.
Dari Pikiran Rakyat 290607
(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/29/0203.htm)
Pensiunan Dosen Unpad Jadi Korban Tabrak Lari
BANDUNG, (PR).-
Warga di sekitar area perdagangan aksesori sepeda motor di Jln. Soekarno-Hatta, depan Metro Margahayu Raya, dikejutkan oleh penemuan ma at yang tergeletak di depan salah satu kios, Kamis (28/6) pagi. Mayat itu ditemukan pertama kali oleh Ade (28), salah seorang pedagang aksesori sepeda motor.
Penemuan mayat korban tabrak lari yang belakangan diketahui bernama Muchlis (60) itu, menyita perhatian pengguna jalan sehingga sempat menimbulkan kemacetan. Tidak berapa lama kemudian, usai Ade menghubungi polisi, anggota Tim Olah TKP Polresta Bandung Timur dan Polsekta Rancasari tiba di lokasi.
Tim olah TKP menemukan sejumlah luka di tubuh korban. Luka itu di antaranya luka sobek di kening bagian kanan, mata kanan memar, serta darah yang masih mengalir di hidung dan mulut korban.
Sekitar pukul 8.00 WIB, Dion Ferly (36), anak korban, mendatangi kamar mayat RSHS untuk mengecek kebenaran info kecelakaan yang dialami ayahnya. Ia terlihat kaget saat mengetahui mayat itu adalah jenazah ayahnya yang tercatat sebagai pensiunan dosen Jurusan Kimia FMIPA Unpad.
Bapak memang sudah sedikit pelupa. Beliau suka keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi saya tidak mengira bapak meninggal dengan cara ini. Saya harap penabraknya punya hati nurani," tutur Dion, kepada wartawan di Mapolsekta Rancasari.
Kapolsekta Rancasari AKP Nurdjaman menduga almarhum adalah korban tabrak lari. �Dari hasil visum sementara dan keterangan saksi, mengindikasikan demikian. Kami kini masih mengumpulkan bukti-bukti serta saksi lainnya," ujarnya. (A-128)***
Dari Pikiran Rakyat 290607
(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/29/0203.htm)
Pensiunan Dosen Unpad Jadi Korban Tabrak Lari
BANDUNG, (PR).-
Warga di sekitar area perdagangan aksesori sepeda motor di Jln. Soekarno-Hatta, depan Metro Margahayu Raya, dikejutkan oleh penemuan ma at yang tergeletak di depan salah satu kios, Kamis (28/6) pagi. Mayat itu ditemukan pertama kali oleh Ade (28), salah seorang pedagang aksesori sepeda motor.
Penemuan mayat korban tabrak lari yang belakangan diketahui bernama Muchlis (60) itu, menyita perhatian pengguna jalan sehingga sempat menimbulkan kemacetan. Tidak berapa lama kemudian, usai Ade menghubungi polisi, anggota Tim Olah TKP Polresta Bandung Timur dan Polsekta Rancasari tiba di lokasi.
Tim olah TKP menemukan sejumlah luka di tubuh korban. Luka itu di antaranya luka sobek di kening bagian kanan, mata kanan memar, serta darah yang masih mengalir di hidung dan mulut korban.
Sekitar pukul 8.00 WIB, Dion Ferly (36), anak korban, mendatangi kamar mayat RSHS untuk mengecek kebenaran info kecelakaan yang dialami ayahnya. Ia terlihat kaget saat mengetahui mayat itu adalah jenazah ayahnya yang tercatat sebagai pensiunan dosen Jurusan Kimia FMIPA Unpad.
Bapak memang sudah sedikit pelupa. Beliau suka keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi saya tidak mengira bapak meninggal dengan cara ini. Saya harap penabraknya punya hati nurani," tutur Dion, kepada wartawan di Mapolsekta Rancasari.
Kapolsekta Rancasari AKP Nurdjaman menduga almarhum adalah korban tabrak lari. �Dari hasil visum sementara dan keterangan saksi, mengindikasikan demikian. Kami kini masih mengumpulkan bukti-bukti serta saksi lainnya," ujarnya. (A-128)***
Comments
to the article there is still a question as you did in the decrease issue of this solicitation www.google.com/ie?as_q=total comander 2008 ?
I noticed the catch-phrase you suffer with not used. Or you functioning the black methods of promotion of the resource. I suffer with a week and do necheg