Curhat

Hari Sabtu ini ada acara di kantor. Saya sudah sampai di perempatan Dago-Sulanjana dekat kantor sekitar pukul setengah sepuluh pagi. Hmm, sudah dekat. Tapi kelihatannya ada yang tak biasa. Jalan ditutup!
Rupanya ada pawai mobil hias atau semacamnya yang akan lewat. Hmm, tapi kok lama yaaaa?
Akhirnya angkot yang saya tumpangi memilih untuk mengambil jalan lain, belok kiri ke Dago, lalu belok kanan ke arah Gasibu. Hmm, tak apa. Saya bukan penumpang yang rewel. Terserah pak sopir saja. Saya berencana untuk turun di depan Museum Geologi dan naik angkot lain lagi untuk tiba di kantor.
Tapi apa yang terjadi? Rupanya ada keramaian di depan Gedung Sate. Rombongan yang ikut pawai ternyata panjaaaaaaaaaaaang sekali. Tidak cuma bermobil tapi bermotor juga.
Saya harus berjalan kaki ke kantor.
Sebetulnya saya senang berjalan kaki. Sejauh apa pun saya tak pernah mengeluh. tapi kali ini berbeda. Saya sungguh lelah. Mungkin karena saya berjalan dengan irama yang agak cepat, agak pening karena banyak sekali orang di sekitar saya, ditambah lagi saya juga harus berjalan memutar (jarak tempuh menjadi lebih jauh tentunya) karena terhadang parit yang cukup lebar dan dalam. Arrrrrrrgggggggh!
Saat tiba di kantor, saya sudah sulit bernafas. Sungguh lelah.
Tapi tak apalah. Sekarang saya baik-baik saja.
Alhamdulillah.

Comments

Popular Posts