Kok lupa, ya ...

Hari ini saya mendadak jadi sangat pelupa dan ceroboh ... aduhhhh, menyebalkan ... pulpen saya hilang dua-duanya! Cepat-cepat saya lari ke toko koperasi untuk membeli yang baru, tapi ternyata tokonya sudah tutup. Wah! Terpaksa pinjam ke teman ...
Tadi saya mengantarkan surat ke bagian persuratan. Sepulang dari sana, saya membereskan tumpukan dokumen di meja kerja. Lho, kok ada buku agenda! Punya siapa ya? Mungkin punya bagian persuratan. Ternyata benar! Aduh, maaf, ya. Sebelumnya, atasan saya sibuk mencari-cari tugas kuliah yang akan dikumpulkannya ke dosen. Saya, sih, tenang-tenang saja. Mungkin beliau lupa meletakkannya. Ternyata, tugas itu ditemukan di meja dekat printer . Tadi terbawa oleh saya bersama sejumlah surat. Maaf, ya, Pak. Beberapa waktu lalu saya juga pernah membawa buku catatan milik tukang fotokopi, secara tidak sengaja tentunya. Aduh, capek karena harus bolak balik.
Tadi juga ada beberapa kesalahan saat menulis surat.
Ampuuuuun .......

Comments

Anonymous said…
Mulai pelupa itu sebetulnya itu suatu peringatan bahwa kita sudah terlalu banyak pekerjaan. Silakan renungkan! Saya mengalami hal yang sama!

Bagaimana solusinya? Kurangi pekerjaan, atau pikirkan cara kerja yang lebih sistematis. Kalau sudah yakin sangat sistematis masih kerepotan juga, memang harus dikurangi pekerjaannya. Setiap manusia punya batas kemampuan.

Salam,
Arry Akhmad Arman
http://kupalima.wordpress.com

Popular Posts