Pumping on the road - Belitung
Hari Senin dan Selasa lalu ada tugas kantor untuk mendampingi tim penatar yang ditugaskan ke Belitung. Terpaksa berpisah sementara dengan Adek, nih. Tak apalah, cuma sebentar. Dua hari saja.
Karena masih menyusui, tentu perlengkapan perah ASI tak boleh ketinggalan. Untuk perjalanan kali ini saya membawa 10 kantong ASI, dua botol penampung, 2 pompa kesayangan, mini tote cooler bag, dan 4 ice pack ukuran sedang.
Berangkat dari Bandung pukul 9 pagi. Tiba di Bandara sebelum pukul 12 siang. Setelah check in dan masuk ke ruang tunggu, baru, deh, celingak-celinguk cari ruang laktasi. Sayangnya, ruang laktasinya jauh. Akhirnya saya memilih memompa di toilet. Sebentar saja saya memompa karena ternyata di luar sudah banyak calon pengguna toilet yang antri ;-) Hasilnya lumayanlah.
Keberangkatan sempat ditunda tapi akhirnya kami tiba di Belitung sekitar pukul 5 dan kami langsung diajak berjalan-jalan ke pantai sekaligus makan malam. Tiba di hotel sudah agak malam, pukul setengah 8. Akhirnya bisa memompa lagi. Di kamar tidak ada kulkas, tapi dapur hotel dekat. Setelah selesai, segera saya titip ice pack dan ASIP di kulkas hotel.
Sesi pompa ketiga saya lakukan menjelang pagi, ASIP saya taruh di meja saja. Toh udaranya sejuk Menjelang sarapan, saya sempatkan memompa sekali lagi. Setelah itu, kumpulan ASIP saya titpkan di kulkas hotel.
Setelah sarapan, kami menuju ke lokasi pelatihan. Siangnya, saya dekati salah satu guru yang menjadi peserta diklat dan minta tolong dicarikan ruangan kosong yang bisa saya pinjam sebentar untuk urusan pompa-memompa. Akhirnya, saya dipinjami salah satu ruangan di kantor Bimbingan dan Konseling. Alhamdulillah. Terima kasih, Bu.
Selepas makan siang, saya bersiap-siap pulang, mampir hotel sebentar untuk mengambil tas pakaian dan tentunya ASIP. Wadyh, ice pack-nya belum semuanya membeku, mungkin suhu freezer-nya kurang dingin. ya sudahlah, tak apa. Mudah-mudahan baik-baik saja. Sampai di bandara, suasana sepi. Rupanya petugas hanya ada di sekitar jadwal pemberangkatan dan kedatangan. Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya saya bisa check-in dan masuk ke ruang tunggu. Di ruang tunggu rupanya ada ruangan khusus untuk ibu menyusui dan orang sakit.
Lumayan, saya manfaatkan saja. Mumpung sepi. Nambah oleh-oleh sedikit untuk Adek dan ini menjadi sesi memompa terakhir saya di perjalanan kali ini. Ini bagian dalam ruang tadi. Ada cukup banyak kursi dan satu tempat tidur kecil. t
Jadi, oleh-oleh untuk Adek ada sebanyak ini (yang di dalam kantong plastik). Tidak terlalu banyak, tapi lumayanlah. Dua botol ASIP tambahan di sebelah kanan adalah hasil pomaan setiba di rumah.
Karena masih menyusui, tentu perlengkapan perah ASI tak boleh ketinggalan. Untuk perjalanan kali ini saya membawa 10 kantong ASI, dua botol penampung, 2 pompa kesayangan, mini tote cooler bag, dan 4 ice pack ukuran sedang.
Berangkat dari Bandung pukul 9 pagi. Tiba di Bandara sebelum pukul 12 siang. Setelah check in dan masuk ke ruang tunggu, baru, deh, celingak-celinguk cari ruang laktasi. Sayangnya, ruang laktasinya jauh. Akhirnya saya memilih memompa di toilet. Sebentar saja saya memompa karena ternyata di luar sudah banyak calon pengguna toilet yang antri ;-) Hasilnya lumayanlah.
Keberangkatan sempat ditunda tapi akhirnya kami tiba di Belitung sekitar pukul 5 dan kami langsung diajak berjalan-jalan ke pantai sekaligus makan malam. Tiba di hotel sudah agak malam, pukul setengah 8. Akhirnya bisa memompa lagi. Di kamar tidak ada kulkas, tapi dapur hotel dekat. Setelah selesai, segera saya titip ice pack dan ASIP di kulkas hotel.
Sesi pompa ketiga saya lakukan menjelang pagi, ASIP saya taruh di meja saja. Toh udaranya sejuk Menjelang sarapan, saya sempatkan memompa sekali lagi. Setelah itu, kumpulan ASIP saya titpkan di kulkas hotel.
Setelah sarapan, kami menuju ke lokasi pelatihan. Siangnya, saya dekati salah satu guru yang menjadi peserta diklat dan minta tolong dicarikan ruangan kosong yang bisa saya pinjam sebentar untuk urusan pompa-memompa. Akhirnya, saya dipinjami salah satu ruangan di kantor Bimbingan dan Konseling. Alhamdulillah. Terima kasih, Bu.
Selepas makan siang, saya bersiap-siap pulang, mampir hotel sebentar untuk mengambil tas pakaian dan tentunya ASIP. Wadyh, ice pack-nya belum semuanya membeku, mungkin suhu freezer-nya kurang dingin. ya sudahlah, tak apa. Mudah-mudahan baik-baik saja. Sampai di bandara, suasana sepi. Rupanya petugas hanya ada di sekitar jadwal pemberangkatan dan kedatangan. Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya saya bisa check-in dan masuk ke ruang tunggu. Di ruang tunggu rupanya ada ruangan khusus untuk ibu menyusui dan orang sakit.
Lumayan, saya manfaatkan saja. Mumpung sepi. Nambah oleh-oleh sedikit untuk Adek dan ini menjadi sesi memompa terakhir saya di perjalanan kali ini. Ini bagian dalam ruang tadi. Ada cukup banyak kursi dan satu tempat tidur kecil. t
Comments