Senin Seru ... Selasa Sama Serunya ...

Ini sedikit cerita tentang kejadian hari Senin yang lalu. Senin siang, saya diberitahu bahwa keesokan harinya, Selasa, saya sudah harus ada di Surabaya, mengikuti diklat, menggantikan atasan saya yang sedang berhalangan.
Selasa? Hmmm. Naik apa, ya? Setelah tanya sana-sini, saya putuskan untuk naik kereta saja: kereta Turangga jurusan Bandung-Surabaya yang berangkat pukul tujuh malam.
Surat tugas sedang dibuatkan. Sambil menunggu, saya masih sempat menyelesaikan beberapa pekerjaan. Tadinya, saya berencana pulang lebih awal, tapi karena ada sedikit kesalahan pada surat tugas sehingga harus dibuat ulang, saya baru bisa pulang setelah pukul empat. Sebelum pulang, saya mampir ke stasiun dulu untuk membeli tiket, diantar Zu, tentunya (makasih, ya, Da ... you're the best). Setiba di rumah, buru-buru saya kemas pakaian ke dalam tas. Tak sempat mandi, selepas Maghrib saya berangkat ke stasiun, diantar ayah. Selasa pagi, saya sudah tiba di Stasiun Gubeng.
Hmm. Menurut undangan, check-in baru dimulai pukul satu nanti. Ah, saya ingin jalan-jalan dulu. Kemana ya? Ke Jalan Jawa atau Kusuma Bangsa melihat bekas tempat tinggal dan sekolah saya? Hmm. Takut kesasar. Mau ketemu kawan-kawan? Hmm. Mereka pasti sibuk pagi ini, yang bekerja pasti sedang di kantor, yang di rumah pasti sedang ngurus rumah (tadi sempet sms kawan tapi tidak juga dibalas). Saya mau ke Surabaya Plaza saja. Sayangnya mall ini beru buka pukul sepuluh pagi. Ya, saya tunggu saja, sambil baca-baca dan makan cemilan. Sempat juga saya keluar stasiun untuk orientasi lokasi, hehe, biar tidak terlalu buta.
Nah, akhirnya jam sepuluh tiba, ke Surabaya Plaza-lah saya menuju (dulu kalau tidak salah namanya Delta Plaza). Selepas sarapan di McD, saya cuci mata ke Matahari. Duh, banyak sepatu lucu, mengemaskan, tapi masak, sih, saya mau beli sepatu di sni? Di Bandung juga ada. Setelah lelah berputar-putar, saya kembali ke stasiun. Sambil istirahat, saya hubungi kawan saya yang lain, hmm, mudah-mudahan nanti sempat jumpa.
Sekitar pukul satu saya sudah tiba di lokasi diklat dengan diantar taksi. Tadi saya sempat meminta pak sopir untuk melewati SMA saya dulu, nostalgia. Panitianya belum ada, saya alngsung masuk ke kamar. Leyeh-leyeh sebentar, terus mandi. Rasanya lelah. Ingin tidur tapi tak bisa. akhirnya saya putuskan untuk berjalan-jalan ke Pasar Atom yang letaknya di belakang hotel.
Tidak sampai 5 menit, saya sudah tiba di sana. Lirik sana, lirik sini, banyak barang bagus, tapi saya tidak berminat membeli. Daripada pulang dengan tangan kosong, saya mampir untuk beli Roti Boy. Nah, tadinya saya mau pulang, lha kok malah kesasar, mungkin karena malu bertanya juga. Karena haus, saya membeli jus jeruk. Setelah tanya sana-sini, akhirnya saya tiba kembali di hotel dengan selamat. Lelah. Sambil menunggu pembukaan pukul tujuh malam, saya bisa leyeh-leyeh lagi.
Nah, itu sedikit cerita dari saya. Terima kasih sudah membacanya.


Comments

Popular Posts