Minumnya biasa? Es cincau dan teh botol?
Sejak akhir November lalu, ada restoran baru di seberang kantor. Namanya Nasi Bancakan. Masakan yang dijual adalah masakan sunda. Enak. Biasanya saya tidak terlalu suka masakan sunda karena rasanya cenderung asin dan kurang manis, tapi yang ini enak, sedap (menurut saya tentunya). Ada beberapa masakan yang sebelumnya belum pernah saya temukan, misalnya masakan yang bahannya kluwek alias picung muda dan kulit singkong.
Masakan kesukaan saya adalah tumis jamur, ada tiga macam jamur yang tersedia: jamur kuping, jamur tiram, dan jamur merang. Saya juga suka ulukutek leuncanya. Enak. Uniknya, di restoran ini nasi timbelnya dikemas kecil-kecil. Satu porsi tak cukup untuk mengenyangkan saya. Saya hampir selalu mengambil dua porsi. Selain itu piring dan cangkir yang digunakan adalah piring dan cangkir seng. Suasananya dibuat seperti warung.
Mungkin saya sudah terlalu sering makan disana . Kemarin, saat pelayan menghitung makanan yang saya ambil, ia bertanya, “Minumannya biasa? Es cincau dan teh botol?”. Hari ini pelayan yang berbeda mengajukan pertanyaan yang sama. Hmm.
Masakan kesukaan saya adalah tumis jamur, ada tiga macam jamur yang tersedia: jamur kuping, jamur tiram, dan jamur merang. Saya juga suka ulukutek leuncanya. Enak. Uniknya, di restoran ini nasi timbelnya dikemas kecil-kecil. Satu porsi tak cukup untuk mengenyangkan saya. Saya hampir selalu mengambil dua porsi. Selain itu piring dan cangkir yang digunakan adalah piring dan cangkir seng. Suasananya dibuat seperti warung.
Mungkin saya sudah terlalu sering makan di
Comments