Nyoba Teknik Marmet

Sekarang Adek minumnya lebih banyak. Waktu awal-awal ditinggal ke kantor, minumnya cuma sekitar 300 mL dalam rentang waktu sekitar 10 jam (pukul 07.00-17.00). Sekarang Adek sudah bisa menghabiskan sekitar 400 mL ASIP dalam rentang waktu yang sama. Akibatnya stok ASIP berkurang karena saya cuma menghasilkan 300 mL saja sehari (target minimal, nih, ceritanya). 
Yang 300 mL itu saya dapat dari dua kali sesi memompa. Satu kali saat  istirahat makan siang dan satu kali lagi menjelang pulang atau setiba di rumah. Sebetulnya, kalau mau, saya masih bisa memompa di malam hari. Satu atau dua kali. Tapi biasanya saya sudah kelelahan, ngantuk berat. Jadi biasanya setelah target minimal tadi terpenuhi, ya, sudah.
Dini hari tadi, iseng-iseng saya mencoba memerah ASI dengan tangan. Soalnya sayang, corong pompanya baru saja selesai disterilkan untuk dipakai nanti siang ;-). Setelah setengah jam, hasilnya lumayan juga ternyata ... Waktu menyusui anak pertama, saya pernah juga mencoba memerah dengan tangan, tapi kurang berhasil. Yang tertampung cuma sedikit. Lebih banyak yang nempel-nempel di tangan. Mungkin karena tekniknya kurang tepat, ya.
Besok malam mau coba lagi, ah. Senang mendengar suara ASI jatuh di gelas. Serrr, serrr. ... Tapi rasanya saya belum ingin memerah dengan tangan di kantor. kalau tidak hati-hati, bisa basah di mana-mana.
Nah, ini hasil perahan tadi.



Comments

Popular Posts