Centang vs. Contreng

Sebentar lagi Pemilu tiba. Kali ini kita tidak mencoblos, melainkan mencontreng.
Penggunaan istilah contreng ini sering dijadikan bahan pembicaraan orang-orang. Contohnya kemarin di sela-sela diskusi kelompok dalam salah satu diklat di kantor saya.
Seorang ibu yang berasal dari Yogyakarta berkomentar bahwa tadia beliau pikir istilah yang beliau gunakan salah. Selama ini beliau menggunakan kata centang, bukan contreng.
Rekannya, seorang Bapak, yang kebetulan berlatar pendidikan Bahasa Indonesia menjawab bahwa sebetulnya istilah yang dikenal dan dimuat di dalam kamus Bahasa Indonesia adalah centang.
Nah, di Kompas edisi kemarin, penggunaan istilah ini juga dibahas bersama dengan penggunaan istilah coblos dalam Pemilu terdahulu.
Mengapa coblos dan bukannya tusuk? katanya sih karena ada "unsur rasa" yang menegaskan bahwa mencoblos mengakibatkan kertasnya tertembus dan berlubang.
Hmmm. Lalu apa kelebihan contreng ya? Lebih tegas? Jelas?

Comments

Popular Posts